Buku karya Susan George, The Lugano Report (edisi baru 2003), merefleksikan persoalan pertautan feminisme dengan globalisasi. Dalam
buku tersebut, Susan George membuat skenario di mana sekelompok perwakilan
industri maju, menugaskan beberapa ilmuwan terkemuka dari latar belakang
akademik yang berbeda-beda membuat riset mengenai bagaimana mempertahankan
kapitalisme pada abad ke-21. Setelah bekerja keras setahun penuh sejak November
1996 – November 1997 disebuah tempat peristirahatan di Lugano, Swiss. Hasil riset menunjukkan salah satu persoalan
terbesar yang potensial mengganggu kapitalisme global adalah pertumbuhan
penduduk. Dengan tingkat pertumbuhan penduduk dunia seperti saat ini,
kapitalisme akan terhambat karena kekurangan bahan baku, lingkungan rusak, daya
beli merosot, dan ancaman konflik sosial. Solusi yang ditawarkan para ahli
tersebut demikian : Bila kapitalisme global hendak dilanggengkan, jumlah
penduduk dunia yang sekarang berjumlah sekitar 6 miliar harus dikurangi menjadi
4 miliar. Artinya, 2 miliar penduduk dunia ini sebenarnya tidak
dibutuhkan.
Sementara PBB memperkirakan jumlah penduduk dunia nanti
pada tahun 2020 akan menjadi 8 miliar, padahal jumlah penduduk ideal menurut
para ahli tersebut tidak lebih dari 4 miliar. Untuk mewujudkannya dalam jangka
waktu 20 tahun sejak sekarang, pertambahan penduduk dunia harus dicegah dan
dikurangi sebanyak 4 miliar. Persyaratan ini 133 kali lebih ambisius dari pada
Holocaust, program genosida 6 juta orang dalam jangka waktu 4 tahun.[1] Jika
solusi Lugano diterapkan maka jelas sasarannya adalah orang-orang miskin. Data
UNDP 1999 menunjukkan bahwa jumlah orang miskin yang hidupnya kurang dari 1
dollar AS sehari meningkat dari 1,197 milyar pada tahun 1987 menjadi 1,214
milyar pada tahun 1997 atau sekitar 20% dari penduduk dunia. Duapuluh lima persennya lagi (sekitar 1,6
milyar) dari penduduk dunia bertahan dengan 1-2 dollar AS setiap hari. Kemiskinan yang mendera berakibat setiap hari
11.000 anak mati kelaparan di seluruh dunia, sedangkan 200 juta anak menderita
kekurangan gizi, protein, dan kalori (satu dari empat anak di dunia). Selain itu lebih dari 800 juta orang menderita kelaparan kronis
di seluruh dunia. Kira-kira 70% dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.[2]